Jumat, 05 Oktober 2018

TUMBUH DEWASA DALAM KETAATAN

Bagaimana orangtua mendampingi dan mempersiapkan anak memasuki usia pra akil baligh dan baligh nya agar mereka tumbuh dewasa dalam ketaatan. Apa saja materi yang harus dipersiapkan dan ditanamkan orangtua ke anaknya di usia pra akil baligh dan akil baligh?
Bagaimana mendampingi anak-anak kita agar mereka dapat tumbuh dewasa dalam ketaatan?
Banyak sekali kekhawatiran yang mungkit terbersit dalam benak kita sebagai orangtua apalagi jika anak-anak sudah beranjak ABG. Untuk itu maai kita pelajari bersama satu per satu.

Manurut Islam, pendidikan seksualitas hendaklah dilakukan berdasarkan fase berikut:
1. Fase pertama, usia 7-10 tahun, disebut tamyiz (masa pra pubertas).
πŸ”…Pada masa ini, remaja diberi pelajaran tentang etika meminta izin dan memandang
sesuatu.
πŸ”…Ajarkan anak aurat dan batasannya, adab menjaga pandangan dan menjaga kemaluan.

2. Fase kedua, usia 10-14 tahun, disebut masa murahaqah (masa peralihan atau
pubertas).
πŸ”…Pada masa ini remaja sebaiknya dihindarkan dari berbagai rangsangan seksual
πŸ”…Anak diharapkan sudah memahami teori dan mempraktekkan  adab menundukkan pandangan, menjaga kemaluan, menutup aurat, menjaga pergaulan dengan lawan jenis.
πŸ”…mulai diberikan berbagai kegiatan positif
πŸ”…Diberikan ilmu pengetahuan dan apa konsekuensi nya jika melanggar aturan Allah.

Tantangan - tantangan yang dihadapi dalam Masa Pubertas :
🌻  Rasa penasaran thd perubahan diri
🌻 Pergaulan bebas
🌻 Pergaulan menyimpang
🌻 Pelecehan seksual
🌻 Perdagangan manusia yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti :
πŸ’§tuntutan ekonomi/ gaya hidup
πŸ’§ Minim pengetahuan keimanan
πŸ’§Faktor kriminalitas
πŸ’§Lingkungan buruk

13 cara agar orangtua bisa mempersiapkan anaknya memasuki faseusia Balig :


3. Fase ketiga, usia 14-16 tahun, disebut masa baligh (masa adolesen).
πŸ”…Jika remaja sudah siap untuk menikah, pada masa ini remaja diberi pendidikan tentang fiqh pernikahan, dan etika (adab) mengadakan hubungan seksual.
πŸ”…Memahami lebih dalam peranan dan tanggung jawabnya di masa depan sebagai qowwam/pemimpin, suami/imam, Ibu/Istri


4. Fase keempat, setelah masa adolesen, disebut masa pemuda.
πŸ”…Pada masa ini diberi pelajaran tentang tata cara melakukan istifaf (menjaga diri dari
perbuatan tercela), jika ia belum mampu melangsungkan pernikahan. Misalkan dengan shaum sunnah.
πŸ”…Dalam setiap jenjang pendidikan, hendaklah diajarkan kepada mereka hukum-hukum yang sesuai dengan tingkat usianya.
Semoga dengan bekal ini kita bisa mulai mempersiapkan diri, menyiapkan anak-anak kita tumbuh dewasa dalam ketaatan.

Bismilahirohmanirrohim..

#day10
#gamelevel11
#reviewkelompok10
#fitrahseksualitas
#kuliahbunsayIIP


🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬

πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡

https://youtu.be/s7YgphCiMrs

Mendampingi anak memasuki pubertas: dr . Aisyah Dahlan

πŸ‘†πŸ‘†πŸ‘†πŸ‘†πŸ‘†πŸ‘†πŸ‘†πŸ‘†πŸ‘†πŸ‘†

Tidak ada komentar:

Posting Komentar