Kamis, 04 Januari 2018

NULIS-NULIS

Melatih kecerdasan emosional dan spiritual. Topik ke 3 dari kelas bunda sayang yang sedang ingin Ibukupu latih kepada kakakkupu dan adikkupu. Pas banget ya jadi semakin tertantang, walau ada bayangan akan sepertinya susah pasti Ibukupu bisa. Mari kita mulai dari hal-hal kecil dalam keseharian kita ya nak..😉💪

Seselesainya mengaji selepas sholat magrib, Ibukupu melihat Adikkupu mengambil tissue dari meja makan banyak sekali. Adik itu untuk apa ko banyak sekali, ambilnya 1 aja ya nak. Ibukupu mengira adik menggunakan tissue untuk melap mulutnya karena dia habis nyemil cococrunch. Adik tiba-tiba mendekati Ibu dan berbisik “Ibu adek nulis-nulis”. Huaaa Ibukupu langsung memasang wajah serius. Nulis-nulis apa nak, ujar Ibu. Adikkupu menggandeng tangan Ibukupu ke arah kamar depan dan menunjuk dinding kamar yang sudah penuh dengan coretan spidol.

Ibukupu : Ya Allah Adekk ko gitu nak. Hampir aja Ibu merepet marah tapi melihat wajah Adek jadi gak jadi. Huhuhu.. Ibupun berlutut dan melihat wajah Adek. Adikkupu tetap berdiri disebelah Ibu.

Ibukupu: Kenapa Adek lakukan itu nak?Adek menulis pake apa?

Adikkupu : berlari keluar kamar dan masuk lagi dengan membawa sebuah spidol permanen. Hikss

Ibukupu : Adek tahu kan kalu adek pengen menulis dimana?

Adikkupu : di kertas

Ibukupu : Nah itu tahu, Ibu sedih deh kecewa sama adek. Janji ya jangan diulang lagi.

Adikkupu : iya ibu aku mengerti, maaf ibu, dengan wajah memelas.

Ibukupu : janji ya nak. Klu nulis dimana? Ulang ibu memastikan

Adikkupu : di kertas

Ibukupu : iya adik klu mau nulis-nulis bilang Ibu ya nanti Ibu ambilkan buku/buku gambar/kertas untuk adek tulis-tulis. Adek juga bisa menulis di papantulis kan ujar Ibu sembari menunjuk papan tulis di ruang belajar dan bermain.

Adikkupu : Iya Ibu

Ibukupu : nanti klu ayah pulang kerja adik info ke ayah ya. Adik minta maaf sama ayah karena sudah nulis-nulis di tembok

Adikkupu : iya Ibu

Ketika ayah pulang dari kantor Adik pun langsung menghadap ayah. Dia meminta maaf ke Ayah. Ayah yang biasanya rempong kalu dinding dicoret-dicoret anak-anak langsung menuju lokasi sembari bilang ke Adek, mengulang hal yang sama seperti yang Ibu sudah lakukan ke Adik. Adik pun berjanji kepada ayah untuk tidak mengulangi perbuatannya dan jika dia ingin menulis, akan menulis di paoan tulis atau buku. Itulah yang terucap dari mulut kecilnya.

Hari ini Adikkupu belajar sesuatu. Belajar untuk lebih bertanggungjawab terhadap apa yang sudah dia lakukan. Adik berani mengakui kesalahannya dan menerima resiko dari yang sudah dilakukannya. Sikap ini membuat Ibukupu terkejut. Biasanya Adikkupu menangis untuk merespon perilakunya. Tapi kali ini tidak. Adikkupu mampu berkomunikasi dengan kontak mata saat menyampaikan perilakunya dan meminta maaf. Ibukupu yang sedang belajar melatih kecerdasan emosional pada anak jadi mengobservasi. Kecerdasan emosional Adikkupu mulai tampak. Terlihat dari 2 point dalam artikel yang Ibu baca ada pada diri Adikkupu .

MELATIH KECERDASAN EMOSI (EQ)

1. Selalu hidup dengan keberanian
2. Selalu bertanggung jawab dalam segala hal
3. Berani keluar dari zona nyaman
4. Mengenali rasa takut dan mencoba untuk menghadapinya
5. Bersikap rendah hati

Semoga makin hari makin terasah ya nak. Mari kita belajar bersama Nak. I love You Adikkupu. 🤗😘

Adikkupu Nulis-nulis


#tantangan_hari_ke 1
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar