Waktu terus bergulir, tidak terasa sudah hampir 3 bulan kami memberi “uang saku” untuk kakakkupu. Awal pelaksanaannya kira-kira 2 bulan pertama Ibu amati uang sakunya selalu habis.
Setiap pulang sekolah kami memang selalu terbiasa bercerita tentang aktifitas di hari itu. Apakah menyenangkan atau tidak dan ada cerita seru apa di sekolah. Sebaliknya juga demikian Ibu akan menceritakan aktifitas Ibu dan adikkupu di rumah. Termasuk cerita kakak jajan apa saja. Sederhana sekali sebenarnya anak ini memang benar-benar ingin merasakan jajan jadi yang di jajan pun sederhana seperti permen yupi dan permen karet.hehehe.
Setelah 3 bulan Ibu kembali mengajak kakakupu untuk berdiskusi tentang uang sakunya. Ibu tanya ke kakak kan katanya kakak mau beli katsu tapi mengapa yang dibeli malah yupi dan permen karet. Ibu terkejut dengan jawaban kakak. Kakak bilang uangnya tidak cukup Bu untuk membeli katsu. Jawaban ini cukup menyentil, harusnya sebagai orangtua kami melakukan survey dulu harga-harga di kantin agar uang saku bisa menyesuaikan. Pantas saja kakak juga tidak bisa menabung karena uang jajan yang kami berikan nominalnya tidak mencukupi untuk 2 aktifitas jajan dan menabung.
Akhirnya kami pun bersepakat lagi mengenai nominal uang saku yang kami berikan 1 hari dalam 1 minggu ini. Kakak pun terlihat bahagia karena sekarang bisa membeli katsu walau hanya 2x dalam 1 bulan.hehehe. Jangan lupa menabung ya Kak..😘
#day2
#tantangan10hari
#kuliahbundasayangIIP
#cerdasfinancial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar